in Cathegories :
sharing apa aja disini
Allah telah mempercayakan pemeliharaan anak-anak kepada keluarga. Pada waktu anak dilahirkan, mereka seluruhnya bergantung pada pemeliharaan yang diberikan oleh orangtua mereka. Pada penciptaan, Allah merencanakan agar di antara orangtua dan anak ada ikatan yang kuat dan rohani. Melalui ikatan ini dan kasih sayang, seorang anak dapat bertumbuh dan berkembang dalam kasih, dan lingkungan yang dapat dipercaya.
Dengan berlalunya waktu, sewaktu rasa kasih sayang kepada orang tua
lebih mendalam, kebutuhan ketergantungan anak bertambah, melampaui
pemeliharaan secara fisik dan asuhan. Kasih adalah kapasitas untuk
memberi ketergantungan dasar ini sementara itu juga mengizinkan
perkembangan keterikatan yang kuat dan positif. Semua itu tergantung
dari kemampuan orangtua untuk memenuhi kebutuhan jasmani dan emosinya.
Kebanyakan, ibulah yang memenuhi kebutuhan kasih dari anak sedangkan
ayah memenuhi kebutuhan kebutuhan lainnya. Suatu penyelidikan
mengatakan bahwa seorang ayah memiliki peran kunci di dalam kehidupan
anak laki-lakinya. Tiga kualitas yang sangat menolong anak laki-laki
yang mereka dapatkan dalam diri ayahnya ialah --------
- Mengadakan waktu bagi mereka
- Bersedia untuk berbicara mengenai permasalahan mereka
- Menunjukkan minat dalam pekerjaan dan kegiatan mereka.
Orangtua
diberi tanggungjawab bukan hanya untuk kebutuhan jasmani dan kebutuhan
emosi saja, tetapi juga untuk meletakkan dasar moral dan spiritual
dalam diri mereka, dan untuk mengajarkan kebenaran Allah. Orangtua
memiliki tanggungjawab untuk menunjukkan kasih yang tanpa pamrih dan
menilai cara-cara yang menunjukkan hormat dan rasa berharga. Dengan
demikian orangtua memberi fondasi kepada anak anak mereka untuk mengerti
apa arti mengalami kasih Kristus dan menjadi bagian keluarga Allah.
Kepercayaan dan rasa aman yang perlu ditumbuhkan dan dikembangkan dalam
anak seperti yang dimaksudkan Allah diambil dari keluarga yang sehat
dan memberi asuhan.
Pengaruh
dukungan orangtua dianggap sebagai faktor utama pemeliharaan semua
anak, entah dalam situasi traumatis atau dalam kehidupan keluarga yang
normal. Itu sebabnya, kita harus berhati-hati untuk memastikan bahwa
usaha kita untuk menolong anak-anak yang mengalami trauma termasuk
orangtua mereka, atau memberi pendamping-pendamping yang signifikan.